Article

Product

Brand

Product Country

Cara Kerja Furnace

Definisi Dan Cara Kerja Furnace Laboratorium

Halo Sobatlab Ketemu lagi dengan minlab, tetap semangat ya dan jaga terus kesehatan dimasa pandemi seperti sekarang. Dalam kesempatan kali ini minlab sharing artikel Definisi Dan Cara Kerja Furnace Laboratorium yang mungkin berguna untuk sobat lab semua, tanpa panjang lebar langsung aja ke pembahasannya. 

Fungsi Furnace Laboratorium

Furnace merupakan suatu alat yang digunakan untuk memancarkan panas atau suatu alat yang digunakan untuk mencapai temperatur yang lebih tinggi. Furnace juga dapat dikatakan sebagai sebuah perangkat yang digunakan untuk pemanasan yang sering digunakan untuk ekstraksi logam dari bijih, proses pengabuan, perlakuan panas pada logam seperti annealing, normalizing, tempering, galvanizing dan proses-proses lain yang memerlukan pemanasan. 

Definisi furnace lainnya, yaitu sebuah peralatan yang digunakan untuk melelehkan logam untuk pembuatan bagian mesin (casting) atau untuk memanaskan bahan serta mengubah bentuknya dengan cara penggulungan, penempaan atau merubah sifat-sifatnya (perlakuan panas). Atau dengan kata lain, furnace merupakan sebuah peralatan yang digunakan untuk memanaskan bahan serta mengubah bentuknya (misalnya rolling/penggulungan, penempaan) atau merubah sifat-sifatnya (perlakuan panas).

Arti Kata Furnace Laboratorium

Furnace dalam Bahasa Inggris Amerika disebut sebagai pemanas,  atau dikenal sebagai boiler dalam bahasa Inggris British , merupakan sebuah alat yang digunakan untuk menghasilkan panas untuk seluruh atau sebagian bangunan. Furnace sebagian besar digunakan sebagai komponen utama dari sistem pemanas sentral. Furnace dipasang secara permanen untuk memberikan panas ke ruang interior melalui gerakan fluida perantara, yang mungkin berupa udara , uap , atau air panas. Peranti pemanas yang menggunakan uap atau air panas sebagai fluida biasanya disebut sebagai ketel uap perumahan atau boiler air panas perumahan.

Furnace merupakan sebuah penemuan untuk produksi dan pemanfaatan panas oleh pembakaran bahan bakar. Furnace berasal dari bahasa latin yaitu fornax. Furnace dibangun menurut banyak pola yang berbeda dengan berbagai tingkat kerumitan dalam pengaturan; tetapi semua dapat dianggap sebagai gabungan tiga bagian penting, yaitu, tempat api di mana bahan bakar dikonsumsi, ruang yang dipanaskan, laboratorium, perapian atau tempat tidur kerja, sebagaimana disebut secara beragam, di mana panas diterapkan pada pekerjaan khusus. yang tungku dirancang, dan peralatan untuk menghasilkan pembakaran cepat dengan pasokan udara di bawah tekanan ke api. Furnace juga merupakan struktur di mana panas dihasilkan dengan bantuan pembakaran.

Furnace, struktur di mana panas yang berguna dihasilkan oleh pembakaran atau cara lain. Secara historis, furnace tumbuh dari perapian dan kompor. Energi listrik diubah menjadi panas dalam tungku listrik atau pembakar listrik.

Cara Kerja Furnace

Cara kerja adalah memanaskan bahan sampel dengan memasukkan dalam ruang pemanas. Pada perangkat furnace terdapat termokopel yang terdiri dari dua konduktor yang berbeda (biasanya paduan logam) yang menghasilkan tegangan, sebanding dengan perbedaan suhu antara kedua ujung konduktor. Termokopel tersebut digunakan sebagai jenis sensor suhu untuk pengukuran dan kontrol serta dapat pula digunakan untuk mengubah gradien temperatur menjadi listrik. Panas pada termokopel berasal dari filament yang diberi tegangan sehingga akan menimbulkan panas. Filament yang biasa digunakan terbuat dari nikel karena memiliki titik leleh tinggi. Panas akan merambat secara radiasi menuju sampel. Beberapa furnace memiliki control waktu yang dimanfaatkan untuk mengubah suhu pemanasan secara otomatis. Sedangkan dinding bagian dalam furnace didesain tahan terhadap suhu tinggi dengan menggunakan bahan alumina. 

Alur kerja menggunakan perangkat furnace pada umumnya sebagai berikut:

  1. Menyiapkan Alat dan Bahan. 
  2. Memastikan cawan pengabuan tidak meleleh pada saat dipanasi
  3. Memasukan bahan kedalam cawan pengabuan 
  4. Menghubungkan Furnace dengan listrik. Arus listrik harus tetap menyala.
  5. Buka pintu tanur furnace dengan menarik tuas tanur furnace
  6. Memasukkan cawan pengabuan yang terisi bahan kedalam tanur furnace 
  7. Menutup pintu tanur funace 
  8. Menghiidupkan furnace dengan menekan tombol power “ON”
  9. Mengatur temperatur pengabuan yang diinginkan dengan menekan tombol “SET” 
  10. Mematikan tanur furnace dengan menekan tombol “OFF” setelah selesai pengabuan
  11. Biarkan beberapa waktu hingga temperatur tanur furnace sama dengan temperatur lingkungan, kemudian buka pintu furnace. 
  12. Mengeluarkan cawan yang berisi bahan dari dalam tanur dengan menggunakan penjepit.
  13. Menutup kembali furnace. 
  14. Melepaskan aliran listrik dari furnace. 
  15. Memastikan kabel listrik tanur furnace tidak terhubung dengan sumber listrik.

Dalam sebuah furnace terdapat susunan tube yang berfungsi sebagai tempat mengalirnya fluida yang akan dipanaskan, api yang menyala akan memanasakan sisi luar tube selanjutnya panas tersebut akan menyerap kedalam, sehingga panasnya akan ditransferkan ke fluida yang mengalir di dalamnya. Proses penyerapan panas oleh fluida terjadi dengan tiga cara, antara lain:

  1. Konduksi, yaitu perpindahan panas yang terjadi antara tube yang telah menerima panas kemudian diserap oleh fluida yang ada didalamnya dan kemudian panas akan menyebar ke seluruh aliran fluida
  2. Konveksi, yaitu perpindahan panas dari gas hasil pembakaran, gas tersebut sebelum keluar dari cerobong akan bersinggungan terlebih dahulu dengan sisi tube sehingga pipa akan mendapatkan transfer panas\
  3. Radiasi, yaitu  perpindahan panas dari cahaya api atau pancaran api yang mengenai tube, tube yang menerima nyala api ini disebut dengan radiation tube. Dimana sebagian besar panas fluida dihasilkan dari proses radiasi ini yaitu berkisar 60%-70%.

Penggunaan furnace dalam penelitian bahan yaitu untuk perlakuan panas pada bahan sekaligus untuk pemijaran, sehingga panas yang dihasilkan akibat kerja elemen didalam furnace akan merubah suhu temperatur kamar. Apabila dalam suatu sistem terdapat gradien suhu, atau dua sistem yang suhunya berbeda disinggungkan maka akan terjadi perpindahan energi yang dinamakan sebagai perpindahan panas (heat transfer).

Penutup

Akhir kata, semoga sobat ab semua mendapatkan informasi yang dibutuhkan dari artikel Definisi Dan Cara Kerja Furnace Laboratorium, jika ada kebutuhan dengan alat Furnace Laboratorium minlab bisa merekomendasikan produk-produk berkualitas dan pasti cocok dengan kebutuhan sobat lab semua, pelajari apa yang bisa minlab support untuk kemajuan lab kamu di katalog produk Furnace Laboratorium. Banyak informasi menarik yang bisa sobat lab dapatin disana. Sampai ketemu di artikel minlab selanjutnya. 🙂

Cek Profil lengkap perusahaan kami dan dapatkan penawaran menarik produk-produk laboratorium, cleanroom, kesehatan dan industri.

Quotation Form

Cara Kerja Furnace
×

Hello!

Kamu bisa menanyakan apapun terkait produk dan layanan kami via WhatsApp

× Apa yang bisa kami bantu?